Minggu, 01 Mei 2016

Datang dan Pergi

 


Ia datang,
Ia juga pergi.
Tak bisakah ia sebentar saja disini menemani?
Ia datang bersama rerintikan hujan dan gugurnya dedaunan, lalu kemudian diam-diam ia pergi dari peraduan. Seolah senja yang menjelma menjadi pekat.
Hitam.
Gelap.
Bisakah ia disini sebentar saja?
Ia pergi begitu saja, bak lidah yang menyeruput kopi pahit bersama kesunyian dalam-dalam.
Ia pergi tanpa pamit, menjelma menjadi angin yang menghembuskan kapas-kapas dandelion yang rapuh.
Ada yang datang dan ada yang pergi.
Bukankah kehidupan memang seperti itu? Bisakah kita berbahagia kala ada yang pergi, sebagaimana menyambut kedatangannya? Ah, tak bisa kurasa. Karena hati kita ini terlalu sempit terbatasi tembok keangkuhan. Hati kita ini terselimut awan pekat. Bisakah kita menerima kepergian, sebagaimana menanti kedatangan? Ah, tak perlu ku jelaskan lagi. Jawabnya, tentu tak bisa.

Sabtu, 23 April 2016

Cinta Yang Banyak

Yang kamu harap mengalir dari seseorang itu tidak akan pernah sebanyak yang mengalir dari ibumu. Tidak akan pernah lebih banyak lagi dari Tuhan. Lalu, mengapa kamu berusaha menggali begitu dalam padahal tidak ada mata air itu di sana?

Padahal kamu tinggal duduk di depan rumahmu, ia jatuh sebagai hujan yang tidak pernah berhenti. Hujan dalam rintik yang tidak membuatmu sakit. Yang jatuh dengan lembut seperti menyentuh pipimu dengan tangan yang hangat.

Yang kamu harap tumbuh dari hati seseorang itu tidak akan pernah semurni yang tumbuh dari ayahmu. Meskipun bahasa cintanya ayah seperti sandi yang sulit kita mengerti tapi kita bisa memahami tindakannya. Mengapa kamu harus duduk menunggu ia tumbuh dari seseorang sementara ia tumbuh bisa dari siapapun yang kamu temui?

Kita jangan menyiakan yang sebanyak itu, demi yang sedikit. Kita jangan menyiakan yang semurni itu, demi yang dibuat-buat. Jangan melelahkan dirimu sendiri dalam penantian dan pencarian. Karena kalau kamu menyederhanakan perasaan itu menjadi bahasa yang lebih mudah dimengerti alam semesta, maka cinta itu banyak sekali dimana-mana.

Senin, 23 November 2015

Perempuan Pendiam & Laki-laki yang Tak Peka

Perjumpaan perempuan yang pendiam dengan laki-laki yang tak peka adalah bencana. 
Adalah erupsi gunung berapi. 
Adalah banjir bandang. 
Adalah angin puting beliung. 
Adalah tsunami. 
Adalah aku dan kamu.

Aku yang tak berbakat menerjemahkan keterdiaman.
Aku yang terlalu lugu—merasa bahwa semua baik-baik saja. Aku yang punya keterampilan kurang memadai dalam mengerti apa yang ada di dalam hati.

Dan kamu yang batu. Atau patung tanpa ekspresi. 
Tak bergerak, tak bersuara, bahkan untuk sekedar berucap ‘aduh’, atau ‘tidak’. 
Kamu yang diam-diam berairmata. Menangis dalam sunyi untuk menyembunyikan kesedihan. Menyimpannya sendiri di tempat-tempat yang tak mungkin kutemui.

Karena aku perempuan yang terlalu diam

Yang tertawa saat jiwamu merintih. Yang terus melangkah saat kau kelelahan dan tertinggal jauh di belakang.

Ah, laki-laki memang harus lebih merasa. Sebab perempuan tak bisa dipaksa bersuara.

Minggu, 04 Oktober 2015

Makna lagu Hebat by Tangga



Hallo kali ini mau aku review nih lagu Hebat nya Tangga nih, masih pada tau kan?
yup, walau udah lama banget tapi asli ini lagu enak banget easy listening meski sudah 10 tahun berlalu, kalau gak salah sih booming tahun 2005 an gitu


Oke lagu ini menceritakan tentang seseorang yang bisa laki atau perempuan yang merasa bangga sama kekasihnya, karna dia seolah merasa berarti dikehidupan kekasihnya, bisa ditelaah dari reefnya:

Kau membuat ku merasa hebat
Karena ketulusan cintamu
Ku merasa teristimewa hanya
Hanya karena, karena cinta
Kau beri padaku sepenuhnya
Buatku selalu merasa berarti



lucky to have you lah yaa kira-kira makna yang bisa diambil dari lagu ini, recomended banget buat pasangan-pasangan yang bener-bener menghargai 1 sama lain ^^





Sabtu, 03 Oktober 2015

Per(t)empuran

Seorang perempuan merapal erat dalam hatinya:

''Seandainya aku lebih sabar, 
lebih cuek,
lebih memahami,
lebih menerima,
lebih menarik,
lebih pintar,
lebih menyenangkan,
lebih stabil,
lebih dewasa,
lebih positif,
lebih patuh,
dan mungkin lebih Cantik.
maka mungkin kamu akan labih peduli''


-kuntawiaji